4 Manfaat Augmented Reality dalam Arsitektur dan Konstruksi Bangunan
Dalam beberapa tahun terakhir, Augmented Reality (AR) telah berkontribusi dalam meningkatkan bisnis dari berbagai industri, termasuk dalam industri arsitektur. Pengaruh augmented reality dalam arsitektur terlihat dari cara pembuatan desain, modeling dan proses konstruksi bangunan.
Selain itu, manfaat augmented reality juga bisa dirasakan dalam proses desain arsitektur yang memungkinkan klien dan arsitek untuk membuat perubahan sebelum konstruksi dimulai. Inovasi teknologi ini merevolusi bidang arsitektur dengan memasukkan elemen virtual yang berinteraksi dengan elemen nyata yang ada di lingkungan sekitar kita.
Mari kita ulas lebih dalam lagi bagaimana teknologi AR membantu arsitek dalam meningkatkan efisiensi, akurasi, mengurangi terjadinya kesalahan dan menghemat waktu dan biaya tambahan.
1. Tingkatkan Keselamatan Kerja
Salah satu hal terpenting di lokasi konstruksi adalah memastikan bahwa pelatihan keselamatan disampaikan dengan cara yang informatif, relevan, dan akurat. Tahap selanjutnya adalah menegaskan pentingnya keselamatan kerja di lokasi konstruksi, dan itu tidaklah mudah dan harus rutin di pantau. Berkat AR, kini memungkinkan untuk mengaktifkan dukungan jarak jauh yang menghubungkan pusat pakar dengan pekerja di lokasi pembangunan secara real-time, sehingga mempermudah dalam pemantauan proses konstruksi dan memberikan instruksi.
Koneksi ini memungkinkan tidak hanya untuk menginstruksikan pekerja dalam kasus di mana berbagai masalah muncul, tetapi juga untuk mempercepat proses on-board dan pelatihan keselamatan yang harus dimiliki oleh para karyawan di lapangan. Penerapan augmented reality dalam konstruksi memungkinkan untuk memperkenalkan situasi nyata dan meningkatkan proses kolaboratif antara pekerja bangunan dan ahli atau mandor. Kerjasama ini mengarah pada penyediaan pelatihan yang efektif dengan biaya rendah, namun dapat mencegah insiden dan kecelakaan di lokasi konstruksi.
2. Merampingkan Proses Presentasi
Berkat bantuan AR, seluruh visual denah bangunan yang akan dibangun bisa dilihat oleh para arsitek. Ini memungkinkan mereka untuk melihat seperti apa hasil dari rencana gambar kerja setelah dibangun. Selain itu, memungkinkan arsitek untuk membuat perubahan yang diperlukan berdasarkan kebutuhan klien. Semua hal di atas memfasilitasi proses pengambilan keputusan bagi arsitek untuk situasi di mana harus melakukan berulang kali perubahan dan janji temu karena klien.
Selain itu, penggunaan augmented reality dalam arsitektur membantu mewujudkan presentasi proyek yang lebih berkesan yang mungkin harus dilakukan arsitek tidak hanya untuk sekelompok klien tetapi juga untuk seluruh perusahaan.
3. Pemantauan Peralatan
Inspeksi dan pemantauan rinci peralatan produksi adalah proses kunci dalam semua jenis industri. Dalam hal ini, di setiap lokasi konstruksi, ada banyak jenis peralatan yang memerlukan pemeriksaan terperinci karena jika terjadi kerusakan, seluruh proses konstruksi terganggu yang menyebabkan penundaan yang mungkin mengakibatkan konsekuensi berkelanjutan. AR berperan penting tidak hanya dalam memantau berfungsinya peralatan, tetapi juga dalam mengenali peralatan kerja konstruksi.
Berkat teknologi AR, melakukan penggantian manual cetak tradisional jadi memungkinkan, lengkap dengan instruksi terdokumentasi di lingkungan nyata dan diikuti oleh elemen 3D yang memungkinkan eksplorasi virtual peralatan konstruksi. Berkat pra-inspeksi peralatan oleh para ahli dari pusat, memungkinkan untuk mencegah banyak situasi yang merusak untuk kelancaran pembangunan.
4. Komunikasi Arsitek dan Klien
Seperti disebutkan di atas, hubungan langsung antara arsitek dan klien sangat penting karena keseluruhan proses konstruksi adalah tentang produk akhir yang akan ditawarkan kepada klien. Oleh karena itu, memenuhi harapan dan keinginan klien menjadi prioritas utama bagi para arsitek. Dukungan jarak jauh berbasis AR tidak hanya digunakan dalam hubungan ahli dengan karyawan, tetapi juga dalam hubungan antara arsitek dan klien. Koneksi jarak jauh ini memungkinkan untuk menyajikan secara real-time berbagai model proyek 3D yang dapat diminta klien.
Teknologi AR memungkinkan untuk secara detail memberikan gambaran keseluruhan tentang apa yang di inginkan klien dengan memungkinkan arsitek membuat anotasi AR untuk penjelasan yang diperlukan, atau bahkan untuk penandaan di berbagai titik yang mungkin memerlukan perubahan dari klien. Seperti di industri mana pun, mencapai kepuasan pelanggan adalah tujuan utama yang harus dicapai, dan dalam hal ini, berkat teknologi AR, kepuasan pelanggan meningkat secara signifikan.
Kesimpulan
Sementara AR diadopsi secara luas oleh berbagai industri, keterlibatannya dalam berbagai proses konstruksi juga meningkat. Hal ini awalnya dipicu oleh arsitek yang menemukan banyak kasus penggunaan yang berguna dari teknologi ini dalam memfasilitasi pekerjaan mereka. Augmented Reality dalam arsitektur merupakan teknologi inovatif yang mampu mengubah cara komunikasi antara klien dan arsitek, secara signifikan meningkatkan berbagai proses di lokasi konstruksi, serta untuk menjaga keselamatan karyawan di bidang konstruksi.
Selain perannya dalam proses konstruksi, AR juga sangan berkontribusi sebagai alat untuk strategi marketing property yang menghasilkan peningkatan signifikan dalam penjualan property. Tertarik menggunakan AR untuk bisnis property Anda?